Laa Taghdhob, Jangan Marah
Itulah sabda Nabi Muhammad SAW yang didengar
oleh Abu Hurairah dan selanjutnya diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam
kitabnya.
Sobat, suatu ketika seorang laki-laki
berkata: “Wahai Rosulullah, berilah aku wasiat”. Nabi bersabda, “Jangan marah!
Jangan marah! Jangan marah!. Beliau mengulanginya sampai tiga kali.
Nabi Muhammad SAW Yang Penyabar
Suatu hari Nabi Muhammad membagi-bagikan
makanan kepada para sahabatnya. Tiba-tiba seorang laki-laki Anshor berkata
dengan nada kasar, “Demi Allah, ini pembagian yang tidak adil wahai
Rosulullah”. Mendengar seperti itu, dada beliau tiba-tiba terasa sempit,
wajahanya berubah kemerah-merahan. Tapi beliau tetap berusaha tenang sambil
berkata, “ Nabi Musa AS itu telah disakiti lebih banyak dari aku, namun Nabi
Musa tetap bersabar”.
Pojok Hikmah
Dari hadits diatas kita belajar bahwa
mengulang ucapan yang dianggap penting sampai beberapa kali itu perlu, agar
lebih mendapatkan perhatian. Seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dengan
mengulangi kalimat “Jangan Marah!” sampai tiga kali.
Marah itu sebenarnya di perlukan manusia,
sebab dengan marah, ia bisa membela diri. Akan tetapi marah yang terlalu
berlebihan tidak baik, apalagi sampai merusak benda-benda disekitarnya. Marah
yang seperti itu sudah dipengaruhi bisikan setan.
Marah merupakan tanda kalau iman seseorang
sedang turun atau lemah, karena itu latihlah dirimu untuk bisa mengontrol
amarahmu.
Marah diperlukan bila untuk membela
kebenaran. Bahkan marah karena membela yang benar merupakan akhlak terpuji.
Rumah Buku FAFA
Toko buku online, buku murah, buku pendidikan anak, buku cerita anak muslim, buku pendidikan islam, buku parenting, buku diskon, buku islami, buku hadist, buku anak dan orang tua, buku berkualitas dan murah. jangan marah,hadist arbain,sabda nabi,imam bukhori dan muslim
Tidak ada komentar:
Write komentar